A.
KREATIVITAS DAN KETEKUNAN SEBAGAI MODAL UTAMA
Membuat bonsai tampaknya
mudah dan sederhana. Padahal, membuat bonsai yang baik sebenarnya cukup sulit
bagi orang awam dan gampang-gampang susah bagi yang sudah mengetahuinya. Yang
jelas, menciptakan bonsai yang baik membutuhkan waktu yang tidak
sebentar. Paling cepat 2-4 tahun. Lamanya waktu tergantung pada jenis
tanamannya. Ada 4 ukuran tinggi bonsai yang bisa dipilih, yakni miniature,
kecil, sedang, dan rata-rata. Biasanya bonsai miniature tinggi hanya sekitar
5cm dan dipersiapkan selama sekitar 5 tahun. Bonsai kecil tinggi 5-15cm yang
membutuhkan waktu persiapan sekitar 5-10 tahun. Bonsai berukuran sedang tinggi
15-30cm yang memerlukan waktui persiapan sekitar 3 tahun. Membuat bonsai
membutuhkan kreativitas, ketekunan, ketelitian, dan kasih sayang.
B. MODEL
ATAU GAYA BONSAI
Model atau gaya bonsai paling dasar yang perlu dikuasi pemula adalah
berdasarkan gaya tumbuhnya, yakni formal dan menggantung. Penjabaran lebih
jelas kedua gaya ini adalah sebagai berikut:
a. formal
Model atau
gaya formal mengikuti pertumbuhan normal dari tanaman yang bersangkutan. Gaya
ini terdiri dari tegak lurus, tegak berliku, dan miring.
1. Tegak
Lurus
Bonsai
dengan gaya tegak lurus memiliki batang yang tegak lurus dari pangkal akar
sampai ke top mahkota atau puncak batang. Diameter pangkal batang besar dan
semakin ke atas batang semakin mengecil. Demikian juga dengan cabang dan
ranting pun semakin ke ujung semakin mengecil. Diameter cabang dibagian bawah
lebih besar dibandingkan dengan bagian atas. Akar bonsai ini kuat dan menjalar
ke segala arah dipermukaan media tanam. Bonsai dengan gaya ini memiliki jarak
antar cabang yang tidak merata. Semakin ke atas jarak antar cabangnya semakin
rapat. Arah percabangan harus diperhatikan. Pembentukkan bonsai dengan gaya
tegak lurus diawali dengan menentukan cabang yang akan dijadikan sebagai top
mahkota. Setelah cabang top mahkota ditentukan, batang yang terletak diatasnya
dipotong. Sebaiknya, pemotongan batang tersebut menghadap kesamping atau kearah
belakang agar bekas pemotongan tidak tampak didepan.
2. Tegak
Berliku
Bonsai
dengan gaya tegak berliku memiliki batang yang tegak, tetapi berlekuku-lekuk.
Seperti halnya bonsai dengan gaya tegak lurus, bonsai ini juga memiliki pangkal
batang yang besar dan semakin ke top mahkota mengecil. Cabang bagian bawah
lebih besar dibandingkan cabang dengan bagian atasnya. Namun, cabang bagian
atas itu tampak tumbuh di setiap lekukan batang. Cabang bagian bawah dibentuk
hingga tingginya sepertiga dari tinggi keseluruhan batang. Lekukan sebaiknya
selalu dibuat mengarah kekiri dan kekanan atau sebaliknya. Agar terkesan
alami, arah cabang perlu dibuat kedepan agak menyerong kekiri atau kekanan,
sehingga lekukannya tampak dari arah depan.
3. Gaya
Miring
Bonsai
dengan gaya miring mengesankan sebuah pohon yang tumbuh di sebuah lereng atau
tanah yang miring. Bonsai dengan gaya ini memiliki pangkal batang yang lebih
besar dari pada pucuk batangnya. Akarnya harus terkesan kuat menahan tegaknya
pohon. Pembentukan bonsai bergaya miring diawali dengan pengawetan batang.
Batang yang tadinya tumbuh tegak diubah arah tumbuhnya ke samping dengan
melakukan pengawatan. Lama-kelamaan, batang yang dikawat akan tumbuh miring
dengan sendirinya. Arah percabangan sebaiknya dibuat sejajar dengan permukaan
tanah atau merunduk kea rah permukaan tanah, sehingga kesan miring bisa
terlihat jelas.
b.
Menggantung atau cascade
Gaya ini
berlawanan dengan pertumbuhan normal tanaman. Gaya ini ada dua, yakni semi
menggantung dan murni menggantung
1. Setengah
Menggantung
Bonsai
dengan model setengah menggantung mengesankan pohon yang tumbuh di
tempat-tempat tandus, seperti tebing yang curam. Pohon di sela-sela tebing
pertumbuhannya akan membelok ke atas mencari cahaya. Jika dipindahkan ke pot,
pohon itu tampak miring dan menggantung. Bonsai dengan gaya ini puncak atau top
mahkotanya tidak boleh melebihi bibir pot
2.
menggantung
Gaya
menggantung sama dengan gaya setengah menggantung, hanya top mahkotanya
melebihi atau jauh dibawah biir pot. Cara pembentukannya juga sama dengan
pembentukan bonsai bergaya setengah menggantung.
C. TEKNIK
MEMBONSAI
a.
pemotongan dan pemangkasan
prinsipnya,
pemotongan dan pemangkasan dilakukan hingga lukanya rata dengan permukaan
pangkal tumbuhannya. Pemotongan batang atau cabang yang kurang sehat atau
pertumbuhannya jelek harus mempertimbangkan pertumbuhan cabang atau lainnya
yang sehat. Pertumbuhan bisa diperbanyak dengan cara pemotongan akar mengarah
ke samping.
b.
pengawatan
Bertujuan
membentuk batang, cabang, dan ranting agar tumbuh sesuai dengan arah yang
diinginkan. Pengawatan harus dilakukan dengan hati-hati. Jangan terlalu
kencang, tetapi jangan terlalu longgar.
c. posisi
bonsai di pot
Posisi yang
sempurna ditentukan oleh letak tanaman di pot yang digunakan. Posisi bonsai
tergantung pada gaya yang digunakan. Jadi, bonsai tidak harus ditanam
ditengah-tengah pot. Dipot persegi panjang, lonjong, atau oval, atau pot
memanjang, tanaman bisa diletakan dengan jarak sepertiga dari sisi pot.
d. penanaman
Langkah-langkah penanaman bonsai:
- siapkan pot, media tanam, dan
bakalan bonsai
- kurangi akar bakalan bonsai
agar sesuai dengan ukuran pot
- masukkan sebagian media tanam
ke dalam pot
- tanam bakalan dengan posisi
tanam yang pas
- masukkan kembali media tanam
untuk menguatkan posisi tanam tersebut, kemudian padatkan menggunakan
ujung jari dan telapak tangan
- rawat bonsai dengan baik
e.
Menciptakan kesan tua
Bonsai akan lebih bagus jika tanaman tersebut diberi kesan tua.
Kesan tua ini biasanya ditandai dengan pertumbuhan cabang yang rata-rata
merunduk ke bawah dan akar yang menjalar sampai permukaan tanah